Program Digitalisasi Aksara Nusantara
Pengurus Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) memberi animo ke komune aksara Jawa, Sunda, dan Bali atas kerja samanya mengangkat Standard Nasional Indonesia (SNI) fon, papan tulis, dan transliterasi aksara nusantara.
Penentuan SNI sesaat lagi diedarkan oleh Tubuh Standarisasi Nasional (BSN). Ini wujud dari implikasi program digitalisasi aksara nusantara yang digaungkan PANDI melalui program Menyulam Indonesia lewat Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN).
Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, secara simbolik memberi piagam ke perwakilan dari setiap aksara: Jawa, Bali, dan Sunda, di Bandung.
"Sejauh ini dalam perjalanannya, PANDI bersama komune praktisi aksara bersama mengusahakan pengusungan SNI aksara nusantara, sebagai wujud digitalisasi untuk menyongsong zaman digital sekalian perjalanan melestarikan peninggalan budaya Indonesia.
Oleh karenanya, PANDI patut memberi animo sebesarnya ke komune praktisi aksara nusantara yang turut serta dalam pengusungan standarisasi aksara nusantara itu," tutur Yudho dalam info resminya.
Menurut dia, ini bukanlah cuman cara vital untuk budaya masuk ranah digital. Ini sebagai wujud konservasi budaya fundamental untuk bangsa Indonesia, hingga harapan kita supaya aksara nusantara datang di ranah digital dan bisa dipakai oleh semua warga dapat direalisasikan.
Bijak Budiarto, perwakilan komune aksara Jawa, akui suka atas animo yang diberi PANDI.
"Saya sebagai wakil rekan-rekan komune aksara Jawa mengucapkan syukur dan mengucapkan terima kasih ke PANDI yang memberikan fasilitas pengajuan SNI font dan papan tulis aksara nusantara ini," bebernya.
Hal seirama diutarakan perwakilan komune aksara Sunda, Agung Zainal Mutakkin. Katanya, pengusungan SNI aksara nusantara bisa memperlihatkan keberadaan jika aksara-aksara nusantara masih hidup di tempat tinggalnya sendiri.
"Dengan SNI ini, karena itu warga dididik untuk pahami, pahami, dan sanggup mengimplementasikan dalam piranti-perangkat digital. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih ke PANDI yang memberi animo dan cara riil untuk ikut serta meningkatkan, menggerakkan, dan menerbitkan aksara-aksara nusantara terhitung aksara Sunda," katanya.
Sementara I Besar Gita Purnama, perwakilan aksara Bali, menjelaskan cara besar PANDI pantas disokong oleh beragam faksi berkaitan, baik itu komune praktisi aksara, akademiki, dan pegiat, hingga mempunyai misi sama di dalam pemajuan kebudayaan nusantara.
"PANDI memberi kehidupan baru pada aksara nusantara dengan mendatangkannya pada peradaban digital. Sebagai salah satunya ahli waris aksara nusantara, apa yang sudah dilakukan PANDI dan komune aksara di nusantara mengangkat SNI ini akan memberi kesempatan baru untuk pendayagunaan aksara nusantara di depan. Sudah pasti penebaran dan pendayagunaan aksara nusantara akan mencapai beragam kelompok terutamanya kelompok angkatan muda. Aksara nusantara kece," tandas ia.